Saat pertama kali kami bertemu, dia terlihat cukup masuk akal sebagai seorang master. tapi faktanya dia orang yang kejam, kedermawanan, baik hati bahkan masa depanku.
Ditengah Pegunungan
adalah sesuatu yang baru kutemukan dihari aku tiba di balik gubuk reotnya.
Whoosh.... "angin bertiup". creeeeaak... "pintu terbuka
Aku: "lusuh?" (berkata dalam hati) "kenapa seorang ahli bela diri tinggal ditempat yang seperti ini? yah, aku tidak benar - benar percayadia kuat, tapi sangat mengesankan bagaimana dia merubuhkan semua pohon itu. tidak, kini aku paham. bukankah orang - orang aneh yang muncul dalam cerita - cerita itu biasanya tinggal ditempat terpencil untuk melatih murid?
Aku: Yah, tak apa. hal terpentingadalah belajar. aku anak yang baik, jadi aku tak berpikir terlalu banyak. sekarang apa yang harus aku pelajari hari ini?
Master: Hoo- kau yakin sudah siap?
Keesokan harinya.
Aku: ......
Master: aku hanya melakukannya sekali jadi perhatikan baik - baik.
Brimming.. mencuci beras
Master: butiran berasnya kuat, tapi juga rapuh, sehingg bisa hancur dengan mudah. dengan ringan dan lembut, tapi juga dengan cermat gunakan kekuatan jari - jari mu. jangan ganti air lebih dari 3x saat mencuci. keadaan tertup panci mempengaruhi hasil nasi. jadi kau harus menutupnya dengan punutup. terutama ketika kau memasak di pegunungan, letakkan batu di atas penutup dapat mengeluarkan rasa nasi sesungguhnya.
Aku: oh, begitu....
Keesokan harinya.
Master: setiap makanan memiliki keunukanya sendiri, jadi kau harus menggunakan tekhnik yang berbeda disetiap masakan. namun, ada tekhnik serbaguna yang sama seperti menumis yang dapat menggunakan beberapa sayuran, daging, tahu, dll. setelah semua bumbu dimasukan kedalam minyak panas, harus diaduk sebentar. proses memasak selesai ketika aroma dan rasa bahan menjadi satu.saat membuat sup, esensi bahan harus menyatu dengan kaldu tanpa membuat padatan menjadi lembek dan tidak bernyawa. kau harus hati - hati dan dengan kesabaran. makanya dalam semua aspek memasak yang terpenting adalah.... Perasaanmu!! jika kau memasak dengan tulus, seluruh alam semesta akan menjadi milik mu.
Aku: ah, ya... tapi master, mungkinkah... kau koki? aku belajar memasak untuk menjadi koki terbaik di dunia?
Master: Hoo.. kau tak melihat gambaran besarnnya, apa yang kucoba ajarkan pada mu.. LIGHTNING DEGREE FLYING THUNDER SWORD membutuhkan tangan yang sangat terampil namun lembut dan diperlukan wawasan yang luar biasa untuk mencapainya. dalam hal ini, memasak melatih ketangkasan dan seni keselarasan tekhnik mu dengan seni menasak.
Aku: semua yang dikatakannya terdengar seperti omong kosong.. tapi nama teknhiknya terdengar tidak seburuk itu..
Master: jadi, kau mau coba?
Aku: "haruskah kucoba?"
kini aku berfikir, itulah terakhir kali aku menolak dan melarikan diri.. (sambil memperaktekan tekhnik yang diajarkan master tidak lain tidak bukan kalian pasti paham.. ya, tepat itu adalah tekhnik memasak) semakin hari master memperlakukan ku seperti pembantu rumah tangga, sambil meniup api agar tidak mati.
1 bulan kemudian
Clang... menaruh piring di atas meja
Mater: Hmmm- isi meja hari ini terlihat bisa diterima.
Aku: master lupakan tentang memasak... "sambil memukul meja" bagaimana bisa hanya aku yang bertanggung jawab menyiapkan makan? tidakkah kamu merasa bersalah karena membuat murid mudamu melakukan semua pekerjaan sementara kau hanya duduk sepanjang hari? jika kau mencoba melakukan olahraga ringan semacam ini, kau mungkin akan merasa sedikit lebih muda!
Flinch
Clang
Itu adalah hari master akhirnya menunjukan warna aslinya. pukulan yang baik dapat mencapai banyak hal. hari itu aku belajar bahwa masterku bisa memukul dengan sangat keras ketika dia mau.
Booommm.. whussss... AAAAAaaaaaHHHHhhhh
mengetahui fakta ini berdampak besar pada kepribadian dan perkembanganku.
Master: Hoho- aku lelah setelah berolahraga, mulai kini kau juga harus memotong kayu bakar untuk memasak.
Aku: "dasar orang kejam.. teganya dia melakukan itu pada tubuh lemahku! bahkan tidak ada kampak" ..... kukira akan meminta satu dengan baik jika dia menyerang seperti itu lagi" master, dimana kampaknya? bukannya aku butuh kampak untuk memotong kayu bakar?
Master: lihat cara mu bicara, kau tak perlu sesuatu seperti itu.
Aku: ..? kau masih tak masuk akal. jadi aku pakai apa untuk memotongnya? haruskah aku pakai tinjuku? seperti kau memukul tubuh lemah lembutku.
Master: kalau tidak ada yang ingin kau pukuli tutup mulut mu dan perhatikan baik - baik. (shuffle.. whoossssh.. swish.. swish.. swish... catch)
Aku: itu!!
Master: Hump- kaget huh?
Aku: "mau dilihat dari mana pun itu hanya piasau kecil, tapi dia bertingkah sok keren dengan itu! woh tidakkah dia merasa malu?"
Master: perhatikan gerakan pergelangan tangan ku.
Swish.. Slash.. (master mengayunkan pergelangan tanganya munggunakan pisau kecil untuk memotong kayu bakar) split... slack.. kayu terbelah..
Aku: .....! (Shock)
Master: gimana mudahkan? coba sekarang (sambil memberikan pisau kecil ke muridnya)
Aku: ..... master kau sungguh percaya aku bisa meniru tekhniknya?
Master: kenapa tidak? kau harus mampu melakukannya sebanyak ini, bahkan tanpa kekuatan dalam. kuncinya adalah kecepatan. triknya adalah lenturkan pergelangan tangan mu di waktu yang tepat.
Aku: "baiklah mari kita coba, mari lihat, kuncinya adalah kecepatan.triknya lenturkan pergelangan tanganku diwaktu yang tepat.".. slash... tak!! ............
INI KENYATAANYA.. hanya menancap dikayu..
Master: Hmmm, kau bahkan tidak bisa melakukan hal semudah ini? sepertinya tak tertolong. sekarang coba gunakan siku dan pergelangan tanganmu bersama. ketika kau memukulnya, buat gerakan mirip setengah lingkaran.
Komentar